Post By : Administrator
19 | 06 | 2023
Nama Suzanna telah melekat di benak penonton Indonesia sebagai ratu mistis atau ratu film horor Indonesia. Mungkin orang tua atau Om dan Tante kamu merasakan era keemasan di mana Suzanna adalah trademark sebagai sosok di film horor di zaman dulu. Namun siapa sangka, kehidupannya sang aktris juga penuh misteri. Bahkan ia digambarkana sebagai orang yang tertutup oleh para kerabatnya. Bahkan saat kematiannya pada 12 tahun silam juga menyisakan misteri. Mulai dari isu dibunuh hingga keanehan di batu nisan.
• Sosok Suzanna
Suzanna terlahir dengan nama Suzzanna Martha Frederika van Osch pada 13 Oktober 1942 silam. Wanita yang kerap disapa Suzanna itu lahir di Bogor, Jawa Barat pada 14 Oktober 1942. Ia sulung dari lima bersaudara berdarah campuran Jerman, Belanda, Jawa dan Manado.
Semasa hidupnya, Suzanna sangat terkenal hingga termasuk dalam jajaran artis legendaris Tanah Air. Ia mulai berkecimpung di dunia layar perak sejak tahun 1950-an hingga 1990-an. Di awal karirnya, Suzanna pernah memenangkan audisi untuk film "Asmara Dara" dalam sebuah kontes yang diaudisi oleh Umar Ismail. Berkat Asmara Dara, gadis remaja ini berhasil menarik perhatian penonton dan menyabet perhargaan antara lain The Best Child Actress dalam Festival Film Asia yang diadakan di Tokyo pada 1960 serta Golden Harvest Award.
• Awal Karir Didunia Film
Di tahun yang sama, ia juga sebagai pemain harapan dalam Festival Film Indonesia (FFI) pada drama Asmara Dara. Dalam Festival Film Asia Pasifik di Seoul, Suzanna muda juga pernah memperoleh gelar Aktris Terpopuler se-Asia tahun 1972.
• Suzanna di Flim Panas dan Horor
Wanita bergelar "Ratu Film Horor Indonesia" ini terkenal lewat film-film panas dan mistik, seperti Bernafas dalam Lumpur (1970), film legendaris Beranak Dalam Kubur (1971), Pulau Cinta (1978), dan Ratu Ilmu Hitam (1981). Salah satu filmnya yang sangat fenomenal adalah Sundel Bolong dan "Malan Satu Suro". Dalam film tersebut ia memerankan sosok hantu ikonik yang mengerikan.
Tak hanya itu, ia juga memiliki dialog di film tersebut yang sampai saat ini masih terkenang dengan penikmat filmnya, yaotu adegan ketika ia berdialog dengan tukang sate dan ingin membeli sate. Sampai tahun 1991, ia terus bermain di film horor, termasuk film terakhirnya. Ia bermain dalam film horor berjudul "Hantu Ambulance" yang dirilis 2008, sebelum ia meninggal dunia.
• Kehidupan Pernikahaan dan Keluarga Suzanna
Suzzanna menikah dengan aktor Dicky Suprapto dan dikaruniai dua anak, yakni Ari Adrianus dan Kiki Maria. Kiki Maria juga mengikuti langkah ibunya ke dunia pentas. Sementara Ari Adrianus telah meninggal pada tahun 1977. Setelah berpisah (tidak pernah bercerai karena pernikahan Katolik), Suzzanna tinggal bersama dengan Clift Sangra. Mereka memiliki seorang anak angkat, Rama Yohanes. Meski telah tinggal bersama lebih dari dua puluh tahun dengan Clift, hampir tidak terdengar kabar atau gosip miring. Sampai akhirnya di penghujung tahun 2003.
• Penembakan dan Isu Rencana Pembunuhan
Namun di penghujung tahun 2003, Kiki Maria, anak Suzzanna melaporkan Clift Sangra yang melakukan penembakan terhadap suaminya, FX Abriyarso Prihanto Boyho. Kasus penembakan itu sendiri kabarnya dipicu oleh kabar dari tiga pembantu rumah tangga Suzzanna bahwa Clift menyuruh mereka membunuh Suzzanna demi harta warisan. Untuk memuluskan rencana mencabut nyawa Suzzanna, kabarnya Clift menyewa pembunuh bayaran, yang disewa dengan imbalan Rp50 juta.
Selain Clift yang didakwa menganiaya, Abriyarso pun mendapat tuduhan yang sama karena menganiaya Clift. Akhirnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kota Magelang menjatuhkan vonis empat bulan penjara terhadap aktor laga Clift Andre Natalia atau Clift Sangra karena terbukti menganiaya menantu tirinya, Abriyarso Priharto Boyoh, pada 14 November 2005 itu dengan menembak Abriyarso menggunakan pistol berpeluru karet yang mengenai bagian perut.
Sedangkan Abriyarso Priharto Boyoh mendapat vonis bebas karena tidak terbukti melakukan penganiayaan pada aktor Clift Sangra.
• Kematian Suzanna yang Ditutup-tutupi
Suzzanna meninggal dunia pada Rabu, 15 Oktober 2008, karena penyakit diabetes. Penyebab kematiannya sempat menjadi perdebatan, karena sang suami Clift Sangra menguburkan jenazah secara diam-diam bersama pemuka agama dan ketua RT setempat.
Pihak keluarga Suzzanna sendiri baru mengetahui berita kematiannya melalui informasi dari pihak media dan tetangga. Namun, menurut Bambang Tjatur Iswanto, penasihat hukum keluarga Suzzanna, Suzzanna memang telah berwasiat, bahwa jika meninggal tidak ingin dipertontonkan dan diupacarakan secara besar-besaran.
Suzzanna dimakamkan di TPU Giriloyo, Magelang. Ia dimakamkan satu liang lahat dengan anaknya, Ari Adrianus, dan kakaknya, Irene Beatrix van Osch.
• Tanggal yang Hilang di Batu Nisan
Bahkan di akhir hayatnya, publik masih dibuat penasaran soal teka-teki makam Suzanna. Di dalam batu nisannya tidak tertulis kapan Suzanna meninggal dunia. Mengutip dari tayangan wawancara sang mantan suami di TV, makam berkeramik cokelat tersebut hanya menuliskan nama lengkap Suzana dan tanggal lahirnya saja.
Clift Sangra mengaku saat itu, Suzanna telah memberikannya beberapa wasiat jika suatu saat nanti ia tiada dua tahun sebelum ia meninggal. Salah satu wasiatnya Suzanna meminta agar ketika ia meninggal dunia, pemakamannya harus berlangsung secara tertutup. Selain itu rupanya ada satu wasiat lagi yang akhirnya menjadi jawaban atas teka-teki makam Suzanna tanpa adanya tanggal kematiannya.
Ia menuliskan sendiri rancangan makam untuknya nanti di sebuah kertas HVS. Suzanna menggambarkan bagaimana tempat peristirahatannya yang terakhir. Salah satu alasan lain dari tak adanya tanggal meninggal tersebut lantaran tak adanya listrik di sekitar makamnya. Menurut pengakuan Cliff, sang tukang grafir keramik tak menemukan sumber listrik untuk mengukir tanggal meninggalnya sang artis. Hal itulah yang membuat tanggal kematian Suzanna tidak pernah terukir di batu nisannya.
© 2024 Info Berita Bali • All rights reserved • Love from Bali.